Sekolah, guru dan murid adalah satu kesatuan yang saling mendukung demi terwujudnya sebuah transfer ilmu pendidikan.
Namun, nampaknya hal itu tak akan bertahan lama. Menurut Alfred
Spector, wakil presiden dari Google di penelitian, aplikasi dan
teknologi yang saat ini dianggap sebagai penghalang dalam
belajar justru bisa menjadi 'guru' di masa depan, Seperti yang dilansir
dari Daily Mail (24/10).
Menurut Spector, dalam beberapa tahun ke depan
anak-anak tidak harus pergi ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan
formal. Meskipun terlihat modern dan menyenangkan, jika hal ini benar-benar terjadi, tentunya akan banyak guru yang akhirnya
menjadi pengangguran.
Saat berbicara di New York, dalam acara yang bertajuk World-Changing Ideas Summit, Spector memberi contoh aplikasi Duolingo yang saat ini sudah
tersedia di pasaran. Aplikasi ini bisa mengajarkan bahasa lewat
permainan yang lebih menyenangkan dan mudah diserap oleh anak-anak.
![]() |
Duolingo / en.wikipedia.org |
Beliau menambahkan, kehadiran Duoliongo adalah salah satu tanda
dimulainya pergantian pembelajaran berbasis teknologi. Petinggi Google itu percaya jika Duolingo nantinya lebih
mampu meningkatkan kualitas pendidikan siswa ke level yang lebih tinggi.
Kelebihan Duolingo
Kelebihan dari Duoliongo adalah tampilannya yang menarik, seperti video game, sehingga membuat orang betah berlama-lama bersamanya, dan dalam waktu bersamaan mereka juga akan belajar.
Menurut Spector, jejaring sosial juga mempunyai
andil besar dalam pendidikan anak. Situs-situs sosial seperti Facebook,
Twitter, atau Google Plus bisa dipakai untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi siswa. Dan jadilah dia berpendapat bila di masa depan
murid-murid tak akan membutuhkan sekolah lagi.
Source..